Sabtu, 04 Mei 2013
It's Me, Your Soul
I’TS IS ME, YOUR SOUL
Song Soo Hwa : Yeoja
Kang Yong Bin : Namja
“wah....!!”
Sorak sorai terdengar, begitu musik yang namja itu lantunkan selesai. Suara decak kagum memenuhi ruang klub musik. Bahagia benar, para pendengarnya. Tak henti-hentinya mereka memuji permainannya. Yah... dia memang hebat. Aku akui itu.
Kang Yong Bin, junior ku di klub musik. Sifatnya cuek tapi sangat berbakat, si jenius musik. Aku masih ingat, saat ia baru masuk klub, ia tidak gentar meski senior-seniornya mencelanya. Yah, awal masuk, dia bahkan tidak tahu nama-nama alat musik. Tapi, meskipun begitu, ia tidak menyerah dan berusaha mati-matian untuk mempelajari semua alat musik. Kini, dia bisa menyaingiku, senior-seniornya, bahkan bisa di bilang hampir sama dengan maestro. Tapi... masih ada yang kurang tiap kudengar ia memainkan musik. Entahlah... Aku tak tahu apa itu.
“Soo Hwa !!” teriaknya memanggil namaku kemudian menyeruak darikumpulan orang-orang yang baru saja memujinya.
“Ah, kau dari dulu tak berubah !! Panggil aku Senior !!”, gerutuku. Tapi Yong Bin malah tersenyum dan duduk di sampingku. Lantunan musik masih di mainkan oleh junior-juniorku yang manis. Haha... rasanya klub yang sudah aku ikuti selama 3 tahun ini, tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. Terlalu banyak kenangan. Yah... banyak sekali.
“Eem... Soo Hwa, Ee maksudku senior !”
“Haha.. sudahlah, kau tak perlu canggung begitu ! Panggil saja seperti biasanya !” ku pukul pundak Yong Bin sekeras-kerasnya.
“Kyaa—Soo Hwa !! Kau selalu kasar pada juniormu yang manis ini !! Tidak sadarkah kau? Kau ini sudah tua, jaga sikapmu itu !!” marah Yong Bin padaku. Spontan ku jitak kepalanya. *rasakan!
“Uuh—Sebentar lagi kita akan berpisah, tapi kau masih tetap menyiksaku !! Apa maumu ?! Ingin memberiku luka sebagai hadiah berpisahan ??”, cibir Yong Bin.
“..........”
aku menunduk lesu. BERPISAH. Kata itu, entah kenapa begitu menelusup ke dalam hatiku. Mataku mulai berkaca-kaca. Rasanya, air mataku sebentar lagi akan menetes.
“Soo Hwa ?!! Kau kenapa ??”, Yong Bin menatap wajah sayuku. “Apa aku salah bicara ? Apa kata-kataku sudah menyakiti hatimu ??”
“Haha, bukan Yong Bin !”Kuusap air mataku dan tersenyum padanya. “Aku hanya tidak mau berpisah denganmu !”
“Mwo ??! Jangan bilang kau menyukaiku ”, Yong Bin bergidik ke arahku.
“Hey !! Memangnya aku sejelek apa sampai kau tidak mau denganku, hah ?!”, godaku.
“Hmm...”, ia berfikir atau pura-pura berfikir sih ?? ”Yah...”
“Apa ?”
“Kau...”
“Aku apa ?”
“Lumayan.”
“Lumayan ?”
“Lumayan dijadikan pembokat !”
“Mwo ?!”
“KAU JELEK SEKALI, SOO HWA !!” teriak Yong Bin tepat di depan mukaku.
“Awas kau ya !!” Ku cubit kedua pipi Yong Bin.
“Kya...!! Hentikan, bodoh !! Kau bisa merusak wajah tampan ku !!” ringis Yong Bin sambil mengelus kedua pipinya yang memerah. Haha... Ku cibirkan bibirku.
Musik berhenti. Kini sudah berganti lagi dengan juniorku yang lain, siap menghibur seior-senior nya yang sebentar lagi lulus. Ini adalah upacara perpisahan klub musik. Ingin menangis, tapi aku tak bisa memperlihatkan air mataku di depan mereka semua, yang sangat aku sayangi.
Song Ji Joon siap memainkan gitarnya, mengiringi lantunan lagu yang dinyanyikan Hyo Hee. Sungguh perpaduan yang manis. Aku tersenyum dibuatnya.
“Hwa ??” tiba-tiba Yong Bin bersuara.
“Hmm... ??”
“Kau mau kemana setelah ini ??” Yong Bin menatap mataku . Yah.. pertanyaan yang lagi-lagi mengena di hatiku.Lagi-lagi mengingatkanku pada perpisahan ini.
“Entahlah, Yong Bin. Mungkin aku akan meneruskan hobiku. Di bidang musik.”
“Kau benar-benar serius dengan bidang ini ? Kupikir kau...”, Yong Bin tidak meneruskan bicaranya.
“Apa maksudmu, Yong-chan ??”, aku mendelik ke arahnya. Aku tahu maksud dari pembicaraannya.
“Aishh... jangan panggil aku dengan sebutan itu !!” dengus kesal Yong Bin. “Ku pikir kau hanya hobi melakukan hal ini.”
“Yah... Awalnya aku memang hanya sekedar suka. Suka mendengar musik, menikmati dentingan piano, menyanyikan lagunya...”, ucapku sambil menikmati lagu yang dimainkan duet Ji Joon dan Hyo Hee. “Aku mulai sadar, bahwa aku mencintainya !”
“Mwo ?! Mencintai siapa ?? “ Yong Bin kaget mendengar perkataan ku.
“Tentu saja mencintai musik !! Memangnya aku tadi bicara apa, heh ??!!”
“Ah, bukan apa-apa” Yong Bin menunduk. Malukah ??
”Aku mempunyai impian, suatu saat nanti, entah itu kapan, aku ingin jadi seorang komposer , musisi atau penyanyi”
“Haha, bercandamu tidak lucu!! Mau jadi komposer ? Kau saja masih kalah dari ku . Jadi penyanyi pun, gagal !! Suaramu kan jelek, Hwa !! Apa lagi musisi !” ledek Yong Bin.
“Huh ! Biar saja. Siapapun bebas bermimpi. Yang penting aku suka. Yang penting aku mencintai musik. Tidak jadi pun tidak apa-apa. Aku akan mencari suami seorang komposer, musisi atau penyanyi !” aku balik meledeknya, yang kemudian ia balas dengan senyuman. Senyuman dengan tatapan sayu.
“...........”
“Yong Bin ??”
“Aku berbeda denganmu, Hwa ! Aku tidak mencintai musik !! Bahkan 2 tahun ini, aku memainkannya tanpa tau bagaimana rasanya mencintai musik. Mulanya aku masuk klub ini, karena orang tua ku, ingin aku bisa memainkan musik. Si jenius musik ?! Julukan itu sama sekali tak pantas untukku !!”
“Yong Bin, kau...”, aku menatap junior manis di hadapanku. Namja tampan yang selama ini hanya memainkan alat musik saja. Yah, hanya memainkannya. Sama sekali tidak menghayatinya.
“Yong Bin...” ku palingkan wajahnya agar aku bisa menatap matanya. Yong Bin menatapku dengan pandangan sayunya. Aku tak tega melihatnya bersedih seperti itu. Ku tepuk bahunya.
“ Suatu saat, kau akan menemukan SOUL-mu. Soul yang akan membuatmu mengerti, rasa mencintai musik, rasa menghayati lagu,rasa menjiwai semua yang kau mainkan. Hingga rasanya darahmu berdesir menikmati alunan musik yang begitu perfect-nya kau mainkan”, aku bicara panjang lebar tanpa tahu apa yang sebenarnya aku bicarakan.
“Hwa...”, sesaat mata kami saling pandang.
“Yak !! tibalah kita di penghujung acara. Mari kita beri sambutan, untuk ketua klub kita, Song Soo Hwa !!” suara MC membuatku tersadar. Aku sampai gelagapan menuju panggung. Yong Bin mengikutiku dari belakang, menuju posisinya di alat musik piano.
“Ini dia duet antara Senior dan Junior yang melegenda sepanjang masa !!” Suara MC menghantarkan riuh tepuk tangan. Aku memandang Yong Bin, yang ia balas dengan anggukan.
“Yak, ini salam terakhirku sebagai ketua klub yang lama. Bagaimanapun, aku menyayangi kalian di pertemuan singkat kita. Aku mencintai klub ini. Dan aku mencintai musik yang sudah kita mainkan bersama. As Time Goes By !!” teriakku, di ikuti riuh suara tepuk tangan Junior dan teman-teman seangkatanku. Alunan instrumental As Time Goes By yang di mainkan Yong Bin benar-benar menghanyutkan hati. Aku menangis. Menangis di sela-sela aku menyanyi. Aku menyukai musik mu, Yong Bin. Aku suka .
***
3 tahun berlalu..
Aku yang mulai penat dengan pekerjaan ku mencari hiburan di Happy’s Cafee. Aku sering datang ke kafe ini, sekedar menikmati lagu-lagu yang dimainkan di sana. Yah, menikmati masa mudaku dulu. Aku gagal menjadi komposer , musisi ataupun penyanyi. Diam-diam aku merindukan klub musikku. Bagaimana nasib para junior-juniorku ya ?? Lalu Yong Bin ? Heh... Aku tersenyum sesaat begitu ingat namanya. Juniorku yang manja itu, ku dengar meneruskan sekolah ke luar negeri. Apa dia sudah menemukan SOUL nya ya ??
“Maaf, apa anda yang bernama Song Soo Hwa ?” suara pelayan membuyarkan lamunanku.
“Ah iya !! Aku Song Soo Hwa .”ucapku malu- malu.
“Ada pesan untuk anda !” ujar pelayan itu, menyerahkan amplop berwarna hijau padaku.
Pesan ? Pesan apa ? Dari siapa ? Sebelum pertanyaan itu makin banyak bermunculan, aku segera membuka isi amplop itu. Sepucuk surat tanpa nama pengirim.
“ Aku tidak bisa menemukan orang yang menyanyikan lagu lebih baik darimu saat duet dengan ku.”
Ah !! ini...??!!
Tiba-tiba terdengar lagu yang tidak asing lagi di telingaku. As Time Goes By, memories lagu 3 tahun yang lalu. Dan lagi, dimainkan oleh si Jenius musik, Kang Yong Bin. Juniorku yang manis dan tampan. Juniorku yang manja. Aku terpana melihatnya. Benarkah dia Yong Bin ? Dia sekarang ada di depan mataku ??
“Senior Song ??! Apa kau merindukanku ??” Yong Bin bicara dengan mic dan tersenyum ke arahku. Kontan semua tamu menatap ke arahku.
Sialan !! Aku berlari ke arah Yong Bin. Bukan untuk menjitaknya atau mencubit pipinya. Tapi...
Memeluknya.
“Senior Song ??” Yong Bin menghentikan lantunan musiknya.
“Aku merindukanmu, Yong Bin !!”Tangisku merebak di pelukannya.
“Haha.. aku tau. Aku tau.” Yong Bin malah tertawa melihatku menangis. Kemudian Yong Bin mengajakku ke belakang panggung. Malu juga aku, memeluk Yong Bin di depan tamu sebanyak itu.
“HAHA--”
“Sialan kau !! Apa yang kau tertawakan ??” dengusku pada yong Bin.
“Ah, tidak tidak !! Hey, apa kau tak sadar ? Aku sudah memanggilmu dengan sebutan SENIOR lho !!”
“Ah, iya !! ” aku menghapus air mataku. “Aku senang kau sudah bisa memanggilku senior, Yong-chan !”
“Hey, hey !! Jangan Yong-chan !! Aku sudah memanggilmu senior, masa’ tak ada imbalan untukku ??”
“Baiklah, apa yang kau mau, hah?! Junior ku yang manja !!” ledekku mencubit pipinya. Rindu perasaan bahagia saat bersamanya.
Yong Bin memegang kedua tanganku dan menatap ke dua mataku. “Panggil aku chagi !!”
“Apa ?!”
“Ketika aku berpisah denganmu, dan melanjutkan study musik ke EROPA, aku sadar satu hal. Kau lah soulku, Hwa. Kau lah yang membuatku pertama kalinya merasakan bagaimana menjiwai musik di hari perpisahan kita. Seindah apapun suara yang orang lain nyanyikan, aku tidak bisa merasakan hal yang sama saat bersamamu. You is my Soul !! Saranghae, Senior Song !! Saranghae...!!”.
“Yong Bin....” lagi –lagi aku menangis. Aku ini benar-benar cengeng.
“Tidak berubah ! Tidak ingat umur apa ? Masih cengeng bagitu! Nanti tidak ada yang suka lho” ledek Yong Bin.
“Biar, buktinya kau menyukaiku kan ?” aku tersenyum, merasa menang darinya.
“Kau benar. Saranghae, Song Soo Hwa !”
“Nado Saranghae...”
Malam itu, aku dan namja chinguku, Yong Bin si junior manja, menyanyikan lagu bersama-sama di kafe itu. Lagu memories 3 tahun yang lalu. Lagu yang membuat Yong Bin menemukan Soulnya, As Time Goes By. It’s me, Your Soul.
*****
#Epilog
“Hwa, sekarang pekerjaanmu apa ?”
“Aku jadi penyiar radio. Memang tidak jadi komposer, musisi atau penyanyi sich, tapi pekerjaan itu ada sangkut pautnya dengan musik.”
“Tunggulah 1-2 tahun lagi !”
“Menunggu apa ?”
“Menunggu aku menjadi komposer atau musisi. Lalu aku akan menjadikanmu penyanyi ku !”
“Hah ?!!”
“Bukankah kau ingin mencari suami seperti itu, jika kau gagal meraih impian mu ?”
“Iya sih..”
“Jadi kau tak mau ??” goda Yong Bin.
“Mau kok !!”sahut ku cepat.
“Mau apanya ? Mau jadi penyanyi atau jadi istriku ?”
“Keduanya...” aku tersenyum padanya.
“Dasar rakus !!”
_END_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar