Sabtu, 17 Mei 2014

Laporan Fishew : LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP



LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP
(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)








Oleh
Dwi Rahmawati
1213024020



logo-unila-bw.jpg





PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014








I.                     PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang



Indra pada makhluk hidup salah satunya adalah indra pengecap. Pada mamalia dan vertebrata yang lain, Indra pengecapnya berupa lidah. Pada lidahnya itu terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia (disebut kemoreseptor). Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Suatu zat dapat dirasakan jika zat tersebut harus larut dalam mulut sehingga dapat menstimulus tunas pengecap atau tunas perasa. Untuk perasa kebanyakan terdapat pada permukaan lidah walaupun beberapa ditemukan pada langit-langit lunak tinggi dibelakang mulut dan lengkung langit-langit.

Sel-sel reseptor pengecap adalah sel-sel epithelium yang telah termodifikasi yang terorganisir menjadi kuncup pengecap dan tersebar di sejumlah bagian permukaan lidah atau mengalami penjuluran yang mirip putting disebut papilla pada lidah. Kita mengenal empat persepsi pengecapan dasar yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin yang masing-masing di deteksi pada bagian tertentu atau muatan molekuler tertentu yang berkaitan dengan molekul reseptor yang terpisah .Untuk mengetahui lebih lanjut tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap , maka perlu dilakukan praktikum ini.



B.       Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia dan mengetahui variasi waktu sensasi



II.      TINJAUAN PUSTAKA



Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa yang strukturnya bervariasi menurut daerah yang diamati. Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang, mereka biasanya dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina propria menyusup ke dalam celah-celah diantara berkas-berkas otot. Pada permukaan bawah lidah, mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur, di anterior ditutupi banyak sekali tonjolan kecil yang disebut papila. Sepertiga bagian posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas berbentuk V (Junqueira, dkk, 1997:281)

Lidah sejati merupakan kantung mukosa yanng berisikan otot. Lidah berfungsi untuk menangkap atau menghimpun makanan , membantu dalam proses menelan, dan pada manusia untuk berbicara. Pada mamalia lidah dilekatkan pada dasar rongga mulut oleh suatu ligamen yang disebut frenulum. Permukaan lidah pada banyak amniota , termasuk burung dan mamalia , mempunyai papila berbentuk seperti rambut , sisik, tombol, atau seperti duri-durinyang menanduk. Puting pengecap juga terdapat pada lidah kebanyakan mamalia. Di dalam mukosa lidah dapat dijumpai pula reseptor lain, seperti untuk meraba berupa akhiran saraf berkapsula (Nurcahyani, Nining, 2005: 30).

Sel-sel reseptor pengecap adalah sel-sel  epithelium yang telah termodifikasi yang terorganisir menjadi kuncup pengecap dan tersebar di sejumlah bagian permukaan lidah atau mengalami penjuluran yang mirip putting disebut papilla pada lidah. Kita mengenal empat persepsi pengecapan dasar yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin yang masing-masing di deteksi pada bagian tertentu atau muatan molekuler tertentu yang berkaitan dengan molekul reseptor yang terpisah (Campbell, 2004: 249 ).

Ada 4 jenis papila pada lidah
a.    Papila filiformis, jenis yang paling banyak , membentuk barisan yang sejajar memancar dari garis tengah lidah. Susunan yang memancar ini ditutupi oleh epitel yang tidak beraturan dan berisi lamina propria di tengahnya , yang mungkin bercabang secara  luas. Papila ini tidak mengandung kuncup kecap
b.    Papila fungiformis banyak dan tersebar di antara papila filiformis. Papila ini berbentuk seperti jamur dengan bagian basal menyempit dan bagian atas melebar, gepeng. Lamina propria biasanya mengandung bagian tengah yang secara primer besar dan beberapa percabangan sekunder. Papila ini mengandung sedikit kuncup kecap
c.    Papila sirkum valata , hanya terdapat pada batas berbentuk V antara bagia anterior dan bagian posterior lidah
d.   Papila foliata, kurang berkembang pada manusia dan jarang tampak
(Johnson, Kurt, 1994: 272-273).

Bagian lidah yaitu valat dan papila fungiformis mengandung banyak sekali puting cita rasa meskipun puting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larinks. Sensasi cita rasa dibawah ke arah dua pertiga bagian rostal lidah oleh cabang-cabang saraf fasialkorda timpani  yang menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal). Pada manusia , modalitas cita rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit dan asam, Sensasi yang lain, merupakan campuran dari citarasa dasar, atau kombinasi berbagai citarasa dengan ciuman. Pangkal lidah bersifat peka terhadap cita rasa pahit. Bagian lateral lidah memberikan respons terutama terhadap rangsangan asam, dan juga garam (asin), sedang ujung lidah bersifat peka terhadap keempat citarasa tersebut, meski kepekaan itu lebih tinggi terhadap cita rasa asin dan manis (Frandson, 1992: 184).

Indera pengecap terdapat di lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut. Indera pengecap ini memiliki reseptor yang peka terhadap rangsangan rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor pengecap berada pada kuncup-kuncup pengecap (papilla). Di dalam kuncup terdapat bulu-bulu syaraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak. Syaraf pada kuncup-kuncup pengecap menerima rangsang dan mengubahnya menjadi impuls sensorik ke pusat syaraf di otak ( Widiastuti, 2002 : 37).

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin (Anonim, 2008)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara (Tenzer,1998: 255).


















III.    METODE PERCOBAAN



A.      Waktu dan Tempat



Praktikum dilakukan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tanggal 16 April 2014 pukul 08.00 WIB.



B.       Alat dan Bahan



Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah peserta praktikum , alat tulis dan timer.



C.       Prosedur Kerja



Adapun yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Membersihkan rongga mulut dengan berkumur air tawar
2.      Meletakkan bahan puyer, gula, asam, garam pada :
a.       Ujung Lidah
b.      Tepi lidah depan
c.       Tepi lidah belakang
d.      Pangkal lidah tengah
3.      Mencatat apa rasanya dan buat diagram. Menentukan daerah yang paling tegas/ tajam rasanya terhadap masing-masing bahan

Untuk mencari/ menghitung waktu sensasi
1.      Membersihkan rongga mulut anda dengan berkumur air tawar
2.      Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara sebagai berikut :
a.       Mengeringkan permukaan lidah dengan kertas filter atau kertas tissu dan mempertahankan agar lidah di luar mulut
b.      Meletakkan sedikit bahan pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch segera dimatikan
c.       Mencatat waktunya
d.      Berkumur dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan
e.       Mengerjakan seperti a sampai b dengan masinng-masing bahan yang berbeda

































IV.             HASIL PENGAMATAN



A.      Hasil Pengamatan



Adapun hasil percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
t adalah tabel hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan :
No
Propandus
Bahan
Waktu Sensasi Rasa (detik)
Pada bagian 1(Manis)
Pada bagian 2(Asin)
Pada bagian 3(Asam)
Pada bagian 4(Pahit)
1.
Laki-laki
Puyer
1,09
1,72
2,42
2,96
Garam
1,53
2,24
4,26
5,09
Gula
1,54
2,94
3,59
7,63
Asam
2,31
1,46
1,58
1,46

No
Propandus
Bahan
Waktu Sensasi Rasa (detik)
Ujung Lidah
(Manis)
Tepi Lidah Depan
(Asin)
Tepi Lidah Belakan
(Asam)
Pangkal Lidah Tengah
(Pahit)
1.
Perempuan
Puyer
3,64
11,02
30,21
4,54
Garam
1,41
2,42
5,77
4,59
Gula
3,70
5,71
10,92
3,95
Asam
2,93
2,42
5,77
4,59



B.       Hasil Pengamatan



Telah dilakukan praktikum berdasarkan pengamatan,  dengan  praktikan laki-laki dan perempuan sebagai objek percobaan. Praktikan diminta menguji empat bahan pada empat bagian lidah. Adapun bahan yang digunakan adalah puyer, garam, asam jawa, dan gula. Empat bagian lidah adalah bagian ujung lidah, tepi depan lidah, tepi belakang lidah, dan pangkal lidah.

Praktikan laki-laki,  dengan bahan puyer di bagian ujung lidah 1,09 detik , pada bagian tepi depan lidah 1,72 detik , pada bagian tepi belakang lidah 2,42 detik , dan pada bagian pangkal lidah 2,96 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan laki-laki bahan puyer paling cepat pada bagian di ujung lidah.  Praktikan perempuan,  dengan bahan puyer di bagian ujung lidah 3,64 detik , pada bagian tepi depan lidah 11,02 detik , pada bagian tepi belakang lidah 30,21 detik , dan pada bagian pangkal lidah 4,54 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan perempuan bahan puyer paling cepat pada bagian di ujung lidah. Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan puyer paling cepat pada bagian di ujung lidah. Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan. Berdasarkan teori pangkal lidah bersifat peka terhadap cita rasa pahit.

Praktikan laki-laki dengan bahan garam , di bagian ujung lidah 1,53 detik, pada bagian tepi depan lidah 2,24 detik , pada bagian tepi belakang lidah 4,26 detik, dan pada bagian pangkal lidah 5,09 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan laki-laki bahan garam paling cepat pada bagian di ujung lidah. Praktikan perempuan dengan bahan garam , di bagian ujung lidah 1,41 detik, pada bagian tepi depan lidah 2,42 detik , pada bagian tepi belakang lidah 5,77 detik, dan pada bagian pangkal lidah 4,59 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan perempuan bahan garam paling cepat pada bagian di ujung lidah. Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan garam paling cepat pada bagian di ujung lidah.  Waktu sensasi pengecap pada praktikan perempuan lebih cepat daripada praktikan laki-laki. Berdasarkan teori bagian lateral lidah memberikan respons terutama terhadap rangsangan asam, dan juga garam (asin).

Praktikan laki-laki dengan bahan gula , di bagian ujung lidah 1,54 detik,  pada bagian tepi depan lidah 2,54 detik, pada bagian tepi belakang lidah 3,59 detik, dan pada bagian pangkal lidah 7,63 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan laki-laki bahan gula paling cepat pada bagian di ujung lidah. Praktikan perempuan dengan bahan gula , di bagian ujung lidah 3,70 detik,  pada bagian tepi depan lidah 5,71 detik, pada bagian tepi belakang lidah 10,92 detik, dan pada bagian pangkal lidah 3,95 detik. Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan perempuan bahan gula paling cepat pada bagian di ujung lidah. Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan gula paling cepat pada bagian di ujung lidah. Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan. Berdasarkan teori ujung lidah bersifat peka terhadap keempat citarasa tersebut, meski kepekaan itu lebih tinggi terhadap cita rasa asin dan manis  .

Sedangkan praktikan laki-laki dengan bahan asam , di bagian ujung lidah 2,31detik , pada bagian tepi depan lidah 1,46 detik, pada bagian tepi belakang lidah 1,58 detik dan pada bagian pangkal lidah 1,46 detik . Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan laki-laki bahan asam paling cepat pada bagian tepi depan lidah dan di pangkal lidah.Sedangkan praktikan perempuan dengan bahan asam , di bagian ujung lidah 2,93detik , pada bagian tepi depan lidah 2,42 detik, pada bagian tepi belakang lidah 5,77 detik dan pada bagian pangkal lidah 4,59 detik . Berdasarkan hasil tersebut, pada praktikan perempuan waktu sensasi pengecap bahan asam paling cepat pada bagian tepi depan lidah. Berdasarkan hasil kedua praktikan, bahan asam paling cepat pada bagian di bagian tepi depan lidah dan di pangkal lidah . Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan. Berdasarkan teori bagian lateral lidah memberikan respons terutama terhadap rangsangan asam, dan juga garam (asin).

Pada percobaan kali ini dilakukan pengukuran lamanya sistem pengecap (lidah) terhadap berbagai respon sensasi rasa yaitu, manis, asam, asin dan pahit. Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh bahwa kemampuan indera pengecap manusia dalam merespon sensasi rasa berbeda- beda. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh daya respon yang berbeda-beda terhadap stimulus yang menimbulkan sensasi pada pada indera pengecap.

Selain itu faktor usia, jumlah konsentrasi dan struktur lidah mempengaruhi kemampuan indra pengecap. Adanya perbedaan waktu sensasi pada setiap orang , khususnya para praktikan dikarenakan setiap orang memiliki kemampuan sensivitas yang berbeda satu sama lain .
Berdasarkan teori, pada manusia , modalitas cita rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit dan asam, Sensasi yang lain, merupakan campuran dari citarasa dasar, atau kombinasi berbagai citarasa dengan ciuman. Pangkal lidah bersifat peka terhadap cita rasa pahit. Bagian lateral lidah memberikan respons terutama terhadap rangsangan asam, dan juga garam (asin), sedang ujung lidah bersifat peka terhadap keempat citarasa tersebut, meski kepekaan itu lebih tinggi terhadap cita rasa asin dan manis  .Indera pengecap terdapat di lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut. Indera pengecap ini memiliki reseptor yang peka terhadap rangsangan rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor pengecap berada pada kuncup-kuncup pengecap (papilla). Di dalam kuncup terdapat bulu-bulu syaraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak. Syaraf pada kuncup-kuncup pengecap menerima rangsang dan mengubahnya menjadi impuls sensorik ke pusat syaraf di otak .

Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.

Untuk rasa manis , asin dan pahit bahan perasa yang digunakan dalam bentuk krisyal dan bubuk sehingga lebih membutuhkan waktu untuk larut dan merangsang sel-sel reseptor kemoresepsi pada putting pengecap. Dari keempat sensasi rasa tersebut, memiliki mekanisme yang berbeda sehingga lidah dapat merasakan rasa dari bahan yang dicoba.

Dari bahan-bahan tersebut mengandung bahan-bahan yang berbeda. Rasa manis yang dirasakan oleh lidah berasal dari senyawa polisakarida atau molekul gula, dan sakarin yang dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan senyawa yang dirasakan oleh bagian lidah pengecap rasa pahit adalah substansi tastan yang memiliki afinitas cukup tinggi terhadap asam lemak (bersifat lipofilik). Pada rasa asam terjadi karena konsenterasi H+ meningkat pada pengecap rasa asam. Dan pada rasa asin disebabkan oleh masuknya ion Na + dan tertangkap oleh lidah.





V.                   KESIMPULAN



Adapun kesimpulan dalam praktikum ini adalah sebagai beriukut :
1.        Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit
2.        Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin
3.        Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan puyer paling cepat pada bagian di ujung lidah. Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan
4.        Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan garam paling cepat pada bagian di ujung lidah.  Waktu sensasi pengecap pada praktikan perempuan lebih cepat daripada praktikan laki-laki
5.        Berdasarkan hasil kedua praktikan, waktu sensasi pengecap bahan gula paling cepat pada bagian di ujung lidah. Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan
6.        Berdasarkan hasil kedua praktikan, bahan asam paling cepat pada bagian di bagian tepi depan lidah dan di pangkal lidah . Waktu sensasi pengecap pada praktikan laki-laki lebih cepat daripada praktikan perempuan
7.        Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh bahwa kemampuan indera pengecap manusia dalam merespon sensasi rasa berbeda- beda
8.        Adanya perbedaan waktu sensasi pada setiap orang , khususnya para praktikan dikarenakan setiap orang memiliki kemampuan sensivitas yang berbeda satu sama lain







DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Neil.A, dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III.Erlangga. Jakarta.

Frandson. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Johnson, Kurt E. , 1994. Histologi dan Biologi Sel. Binarupa Aksara . Jakarta.

Nurcahyani,Nuning . 2005. Struktur dan Perkembangan Hewan. Universitas Lampung. Bandar Lampung .

Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II . IKIP Malang. Malang.

Widiastuti, Endang L. 2002. Bahan Ajar Fisiologi Hewan I . Universitas Lampung. Bandar lampung.

Anonim. 2008. Indera Pengecap .Diakses dari  http// iqbalali.com pada tanggal 27 April 2014 pukul 16:01 WIB


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar