Kamis, 06 Juni 2013

BTR 3: Mikro Fungi

Judul Pratikum : Micro Fungi
Tujuan : Menemukan ciri-ciri microfungi dan ciri khas tiap spesies yang diamati




Hidup sebagai saproba pada bermacam-macam benda organik , seperti pada roti, daging yang sudah diolah, kacang-kacangan. Koloninya berwarna abu-ab , hitam, kuning , atau coklat. Memiliki sterigma primer dan sekunder karena phialidesnya bercabang dua kali. Habitatnya pada tempat yang lembab, kurang cahaya matahari. Berperan dalam pembuatan kecap dan minuman beralkohol.



 


Secara aseksual dengan konidia. Hifa penghasil konidiofor. Konidiofor mrnopang konidia. Konidia dilepaskan oleh konidiofor. Jika jatuh di lingkungan yang cocok, konidia berkecambah menghasilkan hifa yang kemudian membentuk mselium. Kemudian membentk konidiofor dan menghasilkan konidia.

Secara seksual, dua hifa yang berlainan jenis, yaitu hifa (+) dan hifa (-) saling berdekatan. Kemudian nukleusnya diploid, yang kemudian melakukan pembelahan meiosis. Kemudian pembelahan mitosis. Askus didesak oleh askospora hingga pecah dan nantinya  bila lingkungannya cocok, maka askospora akan berkecambah menghasilkan hifa dan membentuk miselium.



2. Saccharomyces cerevisiae


Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval. Dapat bertunas sehingga membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah. Disebut ragi, khamir , atau yeast. Hidup di tempat yang lembab, pada roti atau adonan roti. Berperan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake.

 

Reproduksi secara aseksual dengan menggnakan budding cell atau tunas. Mula-mula timbul suatu gelombung kecil dari permukaan sel induk. Tonjolan ini membesar dan sitoplasma mengalir ke dalamnya sehingga sel menyempit. Selanjutnya nukleus membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak ke dalam tunas tadi. Kemudian tunas melepaskan diri dari sel induk dan menjadi sel baru yang selanjutnya akan memasuki tahap pertunasan lagi hingga membentuk koloni. 

Reproduksi secara seksual, jika keadaan lingkungan tidak mengntungkan. Sel berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk ampat sel haploid (n). Inti-inti haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga membentuk askospora . Empat askospora menekan askus hingga pecah, akhirnya spora menyebar. Jika spora jatuh pada tempat sesuai, akan membentuk sel baru.






Merupakan jamur oncom yang belum diketahui cara perkembangan seksualnya. Hifa bersekat, bentk menyerupai sel saraf, bercabang, berkoloni orange. merupakan jamur oncom yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Bereproduksi aseksual dengan konidia. Habitatnya di tempat lembab. Peranannya dalam pembuatan oncom. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa makanan, tongkol jagung, dan pada rumput sisa terbakar.




 

Koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu. Stolon halus atau sedikit kasar. Hifa tidak bersekat, hidup sebagai saptotrof. mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Habitatnya selain pada tempe juga pada tempat yang lembab. Peranannya dalam pembuatan tempe dan sebagai starter dalam pembuatan berbagai jenis keju.





Dua hifa yang berlainan jenis, yaitu hifa (+) dan hifa (-) saling berdekatan. Masing-masing hifa pada sisi tertentu mengalami pembengkakan dan pemanjangan. Bagian hifa demikian disebut gametangium. kedua gametangium bertemu dan melebur. Inti (+) dan inti (-) melebur membentuk zigot. Selanjutnya zigot berkembang menjadi zigospora (diploid). Zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan berwarna hitam. Intinya diploid mengalami meiosis menghasilkan inti haploid (n). Jika lingkungan sesuai, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium yang ditopang dengan sporangiofor. 

Selanjutnya , reproduksi aseksual dimulai dengan ditandai pematangan sporangium hingga sporangium tersebut pecah dan spora tersebar keluar. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk hifa baru.


2 komentar: