BAB
1. LIMBAH DAN JENISNYA
Standar Kompetensi :
2.
Memahami populasi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
Kompetensi Dasar :
2.1
Mengidentifikasi
jenis limbah
Indikator pembelajaran:
2.1.1 Menjelaskan pengertian limbah
2.1.2 Menjelaskan jenis-jenis limbah berdasarkan senyawa, wujud dan
sumbernya
2.1.3 Menjelaskan limbah B3 dan sifat-sifatnya
2.1.4 Mengidentifikasi limbah yang ada di lingkungan sekolah dan
lingkungan tempat tinggal
2.1.5 Mengelompokkan limbah berdasarkan senyawa, wujud dan sumbernya
Motivasi
Sebagai makhluk hidup, kita bernafas dengan menghirup
udara, minum dengan air, dan mendapat makanan dari hewan dan tumbuhan. Namun
bagaimana jika lingkungan, sebagai sumber kita mendapatkan hal itu semua
terganggu? Salah satu faktor yang dapat mengganggu adalah limbah. Tentu jika
lingkungan tercemar limbah, maka kehidupan kita akan terganggu. Apa yang akan
kamu lakukan jika lingkunganmu tercemar limbah?
Kegiatan 1.
Bacalah
artikel berikut!
Penyakit
Minamata, Tragedi di Teluk Minamata Jepang
Akibat Merkury
Teluk Minamata
terletak di kota Minamata, Kumamoto Perfecture, Jepang. Tragedi ini tejadi pada
tahun 1959, sektor perekonomian utama di Minamata adalah perikanan. pada saat
itu laporan mengenai penyakit aneh di Minamata sangat banyak masuk pada
pemerintah daerah Kumamoto, Pasien menderita Kejang-kejang, tidak bisa bicara
dengan jelas, berjalan dengan terhuyung-huyung, lumpuh, koordinasi gerakan
terganggu dan gangguan fungsi kerja system syaraf lainnya. Ketika diamati
lingkungan sekitar, kucing juga menjadi gila, berjalan berputar-putar,
terhuyung-huyung, bahkan diceritakan sampai ada yang melompat ke laut. Tidak
hanya itu, juga burung camar dan gagak yang mati dan terlihat di sepanjang
teluk Minamata.
Para peneliti
dari Universitas Kumamoto (Medical study group) dan Kementrian kesehatan dan
kesejahteraan Jepang melaporkan bahwa pada teluk Minamata telah terjadi
pencemaran methyl-mercury. Seluruh ikan dan hewan laut lainnya di teluk
Minamata juga sudah tercemar, hal inilah penyebab utama penduduk mengalami
gangguan pada system syaraf. Umumnya penduduk Minamata mengkonsumsi ikan
rata-rata sebanyak 3 kg per harinya, sehingga hal ini menyebabkan bioakumulasi
pada penderita.
Penyebab
pencemaran ini adalah pabrik besar yang bernama Chisso. Chisso yang didirikan
pada tahun 1908, merupakan pabrik yang memproduksi pupuk kimia untuk pertanian
dan salah satu pabrik besar yang bergerak dalam bidang ini di Jepang.
Setelah kejadian
ini, dalam proses yang panjang, para korban yang terkena dampak mercury
menuntut ke pemerintahan dan Chisso sebagai sumber dari pencemaran ini. Akhirnya
pemerintah dan Chisso menyediakan ganti rugi kepada para korban yang telah
didata, dan dilakukan perawatan dan rehabilitasi yang dibiayai oleh pemerintah
Jepang dan Chisso sendiri.
1.
Apa
pendapatmu dengan kasus pencemaran di atas?
2.
Buatlah kelompok dengan anggota 3-4 orang. Carilah kasus pencemaran
di negara - negara lain.
3.
Presentasikan lah hasil kerja kelompokmu
A. Pengertian
Limbah
Berdasarkan
peraturan
pemerintah (PP) No.18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan
sebagai sisa/
buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah dapat
menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di lingkungan
telah melebihi baku mutu.
Menurut
UU RI No. 23
tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup mendefinisikan baku mutu
lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang
ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Dengan kata
lain baku
mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat atau
komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak
negatif. Jenis limbah yang
berbeda dapat memiliki baku mutu yang berbeda di lingkungan.
B. Pengelompokan
Limbah
1.
Pengelompokan
Berdasarkan jenis senyawa
Didasarkan
pada ada atau tidak ada atom Karbon (C); maka dibedakan atas:
a. Limbah Organik
Berdasarkan
pengertian secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makluk hidup,
kertas, plastik, dan karet. Namun secara teknis, sebagian orang mendefinisikan
limbah organik sebagai limbah yang berasal dari makluk hidup (alami) dan
sifatnya mudah busuk.
b. Limbah Anorganik
Berdasarkan
pengertian secara kimiawi, limbah anorganik meliputi segala limbah yang tidak
mengandung unsur karbon, seperti logam, kaca, dan pupuk anorganik. Secara
teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak dapat
atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Dalam hal
ini, bahan organik seperti plastik, kertas dan karet juga dikelompokkan sebagai
limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh mikroorganisme sebab
unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer)
INFO TAMBAHAN
Mengapa
limbah organik mudah membusuk ? Hal ini
dikarenakan pada makhluk hidup
terdapat unsur karbon dalam bentuk gula yang rantai
kimianya relatif sederhana sehingga
dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Mikroorganisme dapat menjadi sumber penyakit, selain itu hasil pembusukan
sebagian besar berupa gas metana yang juga dapat menimbulkan permasalahan
lingkungan.
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak mudah hancur
atau diuraikan oleh mikroorganisme. Beberapa limbah anorganik sama sekali tidak
dapat diuraikan dan sebagian lagi dapat diuraikan tetapi membutuhkan waktu yang
sangat lama. Berikut ini
waktu yang dibutuhkan beberapa benda untuk dapat diuraikan/terdegradasi.
No.
|
Nama benda
|
Waktu
terurai
|
1.
|
Kertas
|
3 – 6 bulan
|
2.
|
Kain
|
6 bulan – 1 tahun
|
3.
|
Permen karet
|
5 tahun
|
4.
|
Kayu yang dicat
|
13 tahun
|
5.
|
Nilon
|
Lebih dari 30 tahun
|
6.
|
Plastik dan logam
|
Lebih dari 100 tahun
|
7.
|
Kaca
|
Satu juta tahun
|
2.
Pengelompokan
berdasarkan wujud
a. Limbah Cair; segala jenis limbah yang berwujud
cairan, berupa air dan beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (suspensi) maupun
terlarut dalam air.
1.) Limbah cair domestik: rumah tangga,
perkantoran, pasar, restoran
2.) Limbah cair industri limbah cair
buangan industri-pengolahan makanan, tekstil, pewarnaan.
3.) Rembesan dan luapan yaitu limbah
cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah
cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
4.) Air hujan, limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas
pemukaan tanah.
b. Limbah Padat, merupakan limbah yang paling banyak terdapat di
lingkungan yang disebut juga dengan sampah, secara umum, klasifikasi limbah
padat menurut istilah teknis ada 6 kelompok:
1.) Sampah organik mudah busuk (garbage); limbah semi padat basah berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai oleh mikroorganisme.
2.) Sampah anorganik dan organik tak
membusuk (rubbish), yaitu limbah
padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh
mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya, selulosa, kertas, plastik,
kaca dan logam.
3.) Sampah abu (ashes), yaitu sampah padat berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak membusuk.
4.) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang
berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati.
Limbah ini relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah ini
akan bermasalah karena mudah busuk dan bau.
5.) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu sampah padat hasil sapuan jalanan yang
berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan
plastik.
6.) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah
padat yang berasal dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari
jenis industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri akan semakin besar dan
beragam sampahnya.
c. Limbah Gas;
Di udara,
terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2,
CO2, H2, dll. Penambahan gas ke udara melampaui kandungan
udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah
gas, volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan
persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan iklim. Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya juga
mengandung partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya
tetes asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga bersuspensi
dengan gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini biasa disebut
sebagai materi partikulat
Beberapa macam limbah gas yang umumnya ada di udara :
No
|
Jenis
|
Keterangan
|
1
|
Karbon Monoksida (CO)
|
Gas tidak berwarna, tidak
berbau
|
2
|
Karbon Dioksida (CO2)
|
Gas tidak berwarna, tidak
berbau
|
3
|
Nitrogen Oksida (NOx)
|
Gas berwarna dan berbau
|
4
|
Sulfur Oksida (Sox)
|
Tidak berwarna dan berbau
tajam
|
5
|
Asam Klorida (HCl)
|
Berupa uap
|
6
|
Amonia (NH3)
|
Gas tidak berwarna, berbau
|
7
|
Metana (CH4)
|
Gas berbau
|
8
|
Hidrogen Fluorida (HF)
|
Gas tidak berwarna
|
9
|
Nitrogen Sulfida (NS)
|
Gas berbau
|
10
|
Klorin (Cl2)
|
Gas berbau
|
Kegiatan 2.
a.
Amatilah lingkungan sekolahmu dan lingkungan tempat tinggalmu.
b.
Tuliskan jenis limbah yang dapat kamu temukan
c.
Klasifikasikan jenis limbah berdasarkan senyawa dan wujudnya.
Tabel 1. Jenis limbah yang ditemukan di sekolah
No
|
Jenis Limbah
|
Senyawa
|
Wujud
|
|||
Organik
|
Anorganik
|
Padat
|
Cair
|
Gas
|
||
1
|
Plastik
|
|
√
|
√
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
d.
Presentasikanlah hasil pengamatanmu di depan kelas.
e.
Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan seluruh peserta didik di kelasmu
3.
Pengelompokan
berdasarkan sumber
Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan
menjadi 5 yaitu :
a. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman disebut juga limbah
rumah tangga atau limbah domestic. Limbah rumah tangga merupakan limbah yang
berasal dari dapur, kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia. Limbah yang
berasal dari rumah tangga khususnya di kota besar jumlahnya mencapai lebih dari
80%. Limbah domestic dibagi menjadi dua kelompok yaitu (1) limbah cair domestik
yang berasal dari air cucian: sabun, detergen, dan minyak (2) limbah cair
domestic yang berasal dari kakus: kotoran manusia dan air seni.
b. Limbah Pertanian
Limbah pertanian terutama berasal
dari kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama. Pemupukan bertujuan untuk
menambah kesuburan tanah. Tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan dapat
mengakibatkan pertumbuhan gulma. Pestisida merupakan bahan beracun yang
digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu tanaman, hewan, dan
sebagainya. Pestisida
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pestisida yang mudah hancur (larut) dan
pestisida yang sukar larut. Pestisida yang diberikan pada tanaman biasanya
digunakan bersama bahan-bahan lainnya. Pemberian pestisida untuk memberantas
hama mengakibatkan akumulasi pada sayuran dan buah yang dapat membahayakan
kesehatan orang yang mengkonsumsinya.
c. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal
dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung
zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa organik, zat-zat
tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan
makluk hidup lainnya termasuk juga manusia.
d. Limbah Pertambangan
Pada proses penambangan misalnya
pada pertambangan emas dan perak, diperlukan raksa (Hg) atau merkuri untuk memisahkan logam berharga dan perak
dari batu-batuan dan tanah. Pada proses penambangan tersebut dihasilkan limbah
logam berat cair. Logam berat memiliki sifat beracun dan bersifat akumulatif.
Logam berat yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat dikeluarkan lagi oleh
manusia. Sehingga semakin lama semakin meningkat (terakumulasi). Dalam jumlah
yang relatif kecil belum dapat dilihat pengaruh negatifnya. Tetapi jika
jumlahnya cukup besar mulai terlihat pengaruh negatifnya dalam tubuh manusia.
e. Limbah Medis
Limbah yang berasal dari dunia
kesehatan atau limbah medis mirip dengan limbah domestic pada umumnya. Obat-obatan
dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis. Tetapi ada beberapa jenis
limbah medis yang memerlukan penanganan secara khusus dan memerlukan biaya yang
cukup mahal untuk menanganinya. Misalnya limbah yang berpotensi untuk
menimbulkan penularan penyakit, maka perlu cara khusus untuk mengatasinya yaitu
dengan cara non-insenerator sehingga mampu mendisinfeksi limbah medis.
INFO TAMBAHAN
Limbah ekonomis dan non
ekonomis
Limbah dapat
dibedakan menjadi limbah ekonomis dan non ekonomis. Limbah ekonomis adalah
limbah yang dapat dimanfaatkan kembali. Misalnya limbah kertas diolah menjadi
bubur kertas untuk dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan tangan Limbah non
ekonomis adalah limbah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan kembali.
C.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Definisi
bahan berbahaya dan beracun (B3) menurut PP RI no, 18/1999 tentang pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat atau konsentrasinya, baik secara
langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun
manusia. Limbah B3 dapat
diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa.
Zat atau bahan tersebut di atas
diklasifikasikan sebagai limbah B3
karena memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut :
1.
Limbah
mudah meledak, yaitu limbah yang pada
suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
2.
Limbah
mudah terbakar, yaitu limbah yang memiliki salah satu sifat berikut:
a.
Limbah
berupa cairan yang mengandung alkohol
kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 600
C (1400 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan
api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760mmHg.
b.
Limbah
bukan cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760
mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran
melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan
apabila terbakar dapat terbakar terus menerus.
c.
Merupakan
limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
d.
Merupakan
limbah pengoksidasi.
3.
Limbah
yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut :
a.
Pada
keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
b.
Dapat
bereaksi hebat dengan air.
c.
Apabila
bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap,
atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
d.
Sianida,
sulfida, atau amonia yang pada kondisi
pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam
jumlah yang membahayakan bagi manusia dan lingkungan.
e.
Dapat
mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
f.
Mnyebabkan
kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu
tinggi.
4.
Limbah
beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat
racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit
yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.
5.
Limbah
yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah
kedokteran (misalnya bagian tubuh
manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia yang terinfeksi), limbah laboratorium, atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
6.
Limbah
bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut :
a.
Menyebabkan
iritasi (terbakar) pada kulit.
b.
Menyebabkan
proses pengkaratan pada lempeng baja
c.
Mempunyai
pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah
yang bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
basa.
Diklasifikasikan
sebagai limbah B3 karena mempunyai salah satu atau lebih karakteristik limbah
B3 berikut:
- Mudah meledak (eksplosive);
- Pengoksidasi (oxidizing);
- Amat sangat mudah terbakar
(extremely flammable);
- Sangat mudah terbakar (highly
flammable);
- Mudah terbakar (flammable);
- Amat sangat beracun (extremely
toxic);
- Sangat beracun (highly toxic);
- Berbahaya (harmful);
- Korosif (corrosive);
- Bersifat mengiritasi
(irritant);
- Berbahaya bagi lingkungan
(dangerous to the environment);
- Karsinogenik/dapat menyebabkan
kanker (carcinogenic);
- Teratogenik/dapat menyebabkan
kecacatan janin (teratogenic);
- Mutagenik/dapat menyebabkan
mutasi (mutagenic).
Yang
termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses,
dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Contoh limbah B3 lainnya adalah logam berat, antara lain:
1.
Merkuri/Raksa (Hg), berwarna perak, berwujud cair pada suhu kamar dan jika dipanaskan akan
mudah menguap. Raksa dapat dihasilkan dari industri metalurgi, pabrik kimia,
pabrik tinta, pabrik kertas, pabrik tekstil.
2.
Kromium (Cr), merupakan logam keras berwarna abu-abu yang sukar dioksidasi meskipun pada
suhu tinggi. Kromium dihasilkan oleh industri metalurgi dan industri kimia.
3.
Cadmium (Cd), merupakan bahan alami yang terdapat pada kerak bumi.
Cadmium murni berupa logam warna putih perak. Cadmium jarang ditemukan sebagai
cadmium murni. Lebih sering ditemukan sebagai kombinasi unsure lain seperti
oksigen, klorin, atau belerang. Cadmium dihasilkan oleh produk sampingan
pengecoran seng dan tembaga, industri baterai, dan industri plastik.
4.
Tembaga (Cu), merupakan logam berwarna kemerah-merahan. Tembaga dipakai sebagai logam
murni atau logam campuran dalam pabrik kawat, pelapis logam, dan pipa.
5.
Timbal hitam (Pb), dihasilkan oleh pabrik kertas, percetakan, peleburan timah, kendaraan
bermotor, dan pabrik cat.
6.
Nikel (Ni), merupakan logam berwarna perak. Nikel di
atmosfer dihasilkan oleh pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, dan
insenerator.
7.
Arsen, berwarna
abu-abu. Penggunaan terbesar adalah untuk pestisida.
Yang temasuk
limbah B3 lainnya adalah limbah radioktif. Menurut Peraturan Pemerintah RI No.
27 Tahun 2002, yang dimaksud limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan atau
bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif
kerena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion yang tidak digunakan lagi. Limbah radioaktif dihasilkan dari proses
nuklir misalnya dari proses fisi nuklir. Limbah
radioaktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1.
Limbah radioaktif tingkat rendah, merupakan limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat normal (clearance level) tetapi berada di bawah
tingkat sedang. Jenis limbah ini tidak memerlukan penahan radiasi selama penanganan
dalam keadaan normal dan pengangkutan.
2.
Limbah radioaktif tingkat sedang, merupakan limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat rendah tetapi
berada di bawah tingkat tinggi. Meskipun tidak memerlukan pendingin, limbah
radioaktif jenis ini memerlukan penahan radiasi selama penanganannya dalam
keadaan normal dan pengangkutan.
3.
Limbah radioaktif tingkat tinggi, merupakan limbah radioaktif dengan tingkat aktivitas di atas tingkat
sedang. Limbah jenis memerlukan pendingin dan penahan pada keadaan normal dan
pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir bebas.
Gambar
lingkungan yang tercemar B3
Gambar label yang digunakan untuk limbah B3
Kegiatan 3
1. Carilah contoh sampah B3 yang
dapat kamu temukan di lingkungan sekitarmu sebanyak-banyaknya
2. Klasifikasikan limbah tersebut
berdasarkan wujudnya dan sumbernya.
No
|
Limbah B3
|
Wujud
|
Sifat
|
1
|
Kaleng Berkarat
|
Padat
|
Menyebabkan
infeksi ………………………
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
3. Apa yang akan kamu lakukan
jika menemukan limbah B3 di lingkunganmu?
Kegiatan 4
Carilah
pengertian dari istilah berikut:
a. Mutagen
b. Polutan
c. Pengoksidasi
d. Korosif
e. Organik
f. Toksik
g. Mikroorganisme
h. Terurai
i. Partikulat
j. Bioakumulasi