Senin, 06 Mei 2013

Filosofi Mimosa Pudica

Walaupun tumbuhan putri malu adalah tanaman liar yang terkadang hanya menjadi gulma di pekarangan atau tanaman pengganggu yang tumbuh disela tanaman utama yang ditanam dipersawahan. Namun filosofi yang terkandung didalamnya memberikan makna yang mendalam khususnya bagi wanita.

Seperti kita ketahui tumbuhan putri malu memiliki keunikan tersendiri. Ciri khas dari tumbuhan ini jika daunnya kita sentuh akan menguncup/ menutup. Sifat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan pada tumbuhan putri malu memiliki makna filosofi yang dalam. Jika diibaratkan wanita perlu memiliki rasa malu, perasaan malu pada tempatnya. Sebagai wanita muslimah tentu akan malu jika di sentuh oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

 Malu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Perasaan malu pada wanita menjadi sensor diri sehingga menjadi sinyal kehati-hatian dalam setiap tindakannya. Dan wanita memang memiliki kepekaan yang lebih dibanding laki-laki. Bisa dikatakan tumbuhan putri malu ini simbol dari sifat sensitif seorang wanita.



Dan salah satu ciri morfologi dari tumbuhan putri malu yaitu memiliki duri pada batangnya. Makna filosofisnya adalah wanita harus mampu mempertahankan diri dan kehormatannya sebagai seorang wanita. Wanita memang makhluk yang penuh kelembutan, tapi bukan berarti ia sosok yang lemah. Namun ia bisa menjadi pribadi yang kuat dan tidak akan berdiam diri manakala mendapat perlakuan yang menyakitkan hatinya. Janganlah sekali-kali menyakiti hati wanita, perlakukan wanita dengan baik dan penuh kelembutan, jika tidak akan tergores oleh duri-duri tajamnya.

Selain makna filosofi yang bisa kita pelajari, saya menangkap ada pesan moral dibalik keunikan tumbuhan putri malu. Jika dikaitkan dengan perilaku beberapa remaja yang terjerumus pergaulan bebas. Sering kita temui remaja yang pacaran tanpa malu-malu menampakkan kemesraan dengan pasangannya. Mereka lakukan tindakan itu ada yang sembunyi-sembunyi atau bahkan didepan umum tanpa ada perasaan canggung. Awalnya mungkin dari berani saling sentuh pada pasangan, lama-lama karena tidak adanya perasaan malu maka kemudian mengarah ke perilaku seks bebas/ seks di luar nikah.

Miris, rasanya mereka harus mengambil pelajaran dari tumbuhan putri malu yang pemalu saat di sentuh, berarti remaja yang terpengaruh pergaulan bebas tersebut memang sudah putus urat malunya melakukan tindakan asusila yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Hmm, akan jadi pembahasan yang panjang. Hanya sedikit menyentil.

Saya jadi membayangkan, seandainya jika guru Biologi di sekolah SMP/SMU pada saat membahas mengenai tumbuhan putri malu, sambil menyisipkan nilai-nilai moral dan makna filosofis dari tumbuhan ini. Tentu akan sangat menarik, jadi siswa tidak jemu hanya mempelajari dari sisi ilmu Biologi saja. Dan tentu saja sangat bermanfaat bagi siswa mendapatkan pelajaran moral yang bisa di petik dari tumbuhan putri malu.

Seringkali kita mengabaikan tumbuhan putri malu, namun ternyata di balik keunikannya tersirat makna filosofi yang dalam walau ia hanya tumbuhan kecil yang tampak tidak menarik dan berduri. Ya, dibalik suatu penciptaan ada rahasia yang tersembunyi. Jika kita bisa mengambil ilmu dari apa yang ada disekitar kita, sesungguhnya alam mengajarkan banyak hal. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar