Walaupun tumbuhan putri malu adalah tanaman liar yang terkadang hanya
menjadi gulma di pekarangan atau tanaman pengganggu yang tumbuh disela
tanaman utama yang ditanam dipersawahan. Namun filosofi yang terkandung
didalamnya memberikan makna yang mendalam khususnya bagi wanita.
Seperti kita ketahui tumbuhan putri malu memiliki keunikan tersendiri.
Ciri khas dari tumbuhan ini jika daunnya kita sentuh akan menguncup/
menutup. Sifat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan pada tumbuhan
putri malu memiliki makna filosofi yang dalam. Jika diibaratkan wanita
perlu memiliki rasa malu, perasaan malu pada tempatnya. Sebagai wanita
muslimah tentu akan malu jika di sentuh oleh laki-laki yang bukan
muhrimnya.
Malu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
Perasaan malu pada wanita menjadi sensor diri sehingga menjadi sinyal
kehati-hatian dalam setiap tindakannya. Dan wanita memang memiliki
kepekaan yang lebih dibanding laki-laki. Bisa dikatakan tumbuhan putri
malu ini simbol dari sifat sensitif seorang wanita.
Dan salah satu ciri morfologi dari tumbuhan putri malu yaitu memiliki
duri pada batangnya. Makna filosofisnya adalah wanita harus mampu
mempertahankan diri dan kehormatannya sebagai seorang wanita. Wanita
memang makhluk yang penuh kelembutan, tapi bukan berarti ia sosok yang
lemah. Namun ia bisa menjadi pribadi yang kuat dan tidak akan berdiam
diri manakala mendapat perlakuan yang menyakitkan hatinya. Janganlah
sekali-kali menyakiti hati wanita, perlakukan wanita dengan baik dan
penuh kelembutan, jika tidak akan tergores oleh duri-duri tajamnya.
Selain makna filosofi yang bisa kita pelajari, saya menangkap ada pesan
moral dibalik keunikan tumbuhan putri malu. Jika dikaitkan dengan
perilaku beberapa remaja yang terjerumus pergaulan bebas. Sering kita
temui remaja yang pacaran tanpa malu-malu menampakkan kemesraan dengan
pasangannya. Mereka lakukan tindakan itu ada yang sembunyi-sembunyi atau
bahkan didepan umum tanpa ada perasaan canggung. Awalnya mungkin dari
berani saling sentuh pada pasangan, lama-lama karena tidak adanya
perasaan malu maka kemudian mengarah ke perilaku seks bebas/ seks di
luar nikah.
Miris, rasanya mereka harus mengambil pelajaran dari tumbuhan putri malu
yang pemalu saat di sentuh, berarti remaja yang terpengaruh pergaulan
bebas tersebut memang sudah putus urat malunya melakukan tindakan
asusila yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Hmm, akan jadi
pembahasan yang panjang. Hanya sedikit menyentil.
Saya jadi membayangkan, seandainya jika guru Biologi di sekolah SMP/SMU
pada saat membahas mengenai tumbuhan putri malu, sambil menyisipkan
nilai-nilai moral dan makna filosofis dari tumbuhan ini. Tentu akan
sangat menarik, jadi siswa tidak jemu hanya mempelajari dari sisi ilmu
Biologi saja. Dan tentu saja sangat bermanfaat bagi siswa mendapatkan
pelajaran moral yang bisa di petik dari tumbuhan putri malu.
Seringkali kita mengabaikan tumbuhan putri malu, namun ternyata di balik
keunikannya tersirat makna filosofi yang dalam walau ia hanya tumbuhan
kecil yang tampak tidak menarik dan berduri. Ya, dibalik suatu
penciptaan ada rahasia yang tersembunyi. Jika kita bisa mengambil ilmu
dari apa yang ada disekitar kita, sesungguhnya alam mengajarkan banyak
hal. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar